Seorang Gen Z yang bernama Raka sekaligus mahasiswa berusia 20 tahun di Universitas Negeri Jakarta yang menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) di Koja Jakarta Utara, menjadi sorotan setelah aksinya yang inspiratif viral di media sosial. Pemuda yang bercita-cita menjadi Gubernur DKI Jakarta ini mengaku terinspirasi oleh gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Kekagumannya tersebut membawanya bertemu langsung dengan Kang Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM, di mana ia berbagi cerita tentang perjuangannya memimpin warga di tengah tantangan perkotaan.
Dalam pertemuan tersebut, sang ketua RT muda menjelaskan bagaimana ia berhasil memenangkan pemilihan secara demokratis, mengalahkan kandidat lain yang usianya jauh lebih senior. Namun, yang paling mengundang decak kagum adalah keputusannya untuk tidak menggunakan Biaya Operasional (BOP) RT sebesar Rp 2 juta per bulan untuk kepentingan pribadi. Sebaliknya, dana yang seharusnya menjadi haknya itu dialihkan sepenuhnya untuk memperbaiki infrastruktur, yaitu mengecor jalan rusak di lingkungannya.
Dengan modal dana operasional dan sumbangan dari pengurus lama serta swadaya masyarakat, ia berhasil mengumpulkan dana untuk membeli empat molen cor beton dan memperbaiki jalan sepanjang kurang lebih 100 meter. “Prinsip saya, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Tujuan kita bukan untuk mencari uang,” ujarnya kepada Kang Dedi. Aksi nyata ini bahkan mendapat apresiasi dan dukungan dari Walikota setempat yang berjanji akan membantu kelanjutan perbaikan jalan.
Gubernur Dedi Mulyadi pun memberikan apresiasi tinggi dan menyebut pemuda tersebut sebagai contoh nyata bagi generasi muda Indonesia. Menurutnya, anak muda ini mematahkan stigma bahwa Gen Z adalah kaum rebahan. “Gen Z itu bukan kaum rebahan, tetapi kaum yang solutif, kreatif, dan selalu melakukan perubahan,” puji Kang Dedi. Ia berpesan bahwa jabatan, serendah apapun, jika dijalankan dengan pengabdian tulus akan mendatangkan kemuliaan.
Ketua RT tersebut menggunakan seluruh dana operasional (BOP) bulanannya yang sebesar Rp 2 juta untuk membeli cor beton guna memperbaiki jalan rusak. Inisiatifnya berhasil menggerakkan swadaya masyarakat dan mendapatkan dukungan dari Walikota untuk melanjutkan perbaikan infrastruktur. Kang Dedi Mulyadi memuji aksi tersebut sebagai bukti bahwa Gen Z adalah generasi yang solutif dan kreatif, bukan sekadar kaum rebahan.


